Cari Blog Ini

Jumat, 03 Juni 2016

Opsi



BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
          Dalam dunia keuangan (finance), Derivatif adalah sebuah kontrak bilateral atau perjanjian penukaran pembayaran yang nilainya diturunkan atau berasal dari produk yang menjadi "acuan pokok" atau juga disebut " produk turunan" (underlying product); daripada memperdagangkan atau menukarkan secara fisik suatu aset, pelaku pasar membuat suatu perjanjian untuk saling mempertukarkan uang, aset atau suatu nilai disuatu masa yang akan datang dengan mengacu pada aset yang menjadi acuan pokok.
Derivatif digunakan oleh manajemen investasi/ manajemen portofolio, perusahaan dan lembaga keuangan serta investor perorangan untuk mengelola posisi yang mereka miliki terhadap risiko dari pergerakan harga saham dan komoditas, suku bunga, nilai tukar valuta asing "tanpa" memengaruhi posisi fisik produk yang menjadi acuannya (underlying).
Opsi, dalam dunia pasar modal, adalah suatu hak yang didasarkan pada suatu perjanjian untuk membeli atau menjual suatu komoditi, surat berharga keuangan, atau suatu mata uang asing pada suatu tingkat harga yang telah disetujui (ditetapkan di muka) pada setiap waktu dalam masa tiga bulan kontrak. Opsi dapat digunakan untuk meminimalisasi risiko dan sekaligus memaksimalkan keuntungan dengan daya ungkit (leverage) yang lebih besar.
1.2 Tujuan Dan Mamfaat
            Adapun tujuan dan mamfaat yang diharapkan dari penyusunan makalah ini adalah agar:
1. Dapat mengetahui apakah itu Option / Opsi
2. Dapat mengetahui sejarah dari Option / Opsi
3. Dapat mengetahui jenis-jenis Option / Opsi
4. Dapat mengetahui nilai Option / Opsi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Option / Opsi
Option secara umum dapat diartikan sebagai suatu instrumen keuangan yang memberi pemegangnya hak untuk membeli atau menjual sesuatu yang diperjanjikan dalam jumlah tertentu pada satu waktu tertentu di masa yang akan datang dan atau sebelumnya dengan harga yang sudah ditentukan.
Opsi, dalam dunia pasar modal, adalah suatu hak yang didasarkan pada suatu perjanjian untuk membeli atau menjual suatu komoditi, surat berharga keuangan, atau suatu mata uang asing pada suatu tingkat harga yang telah disetujui (ditetapkan di muka) pada setiap waktu dalam masa tiga bulan kontrak. Opsi dapat digunakan untuk meminimalisasi risiko dan sekaligus memaksimalkan keuntungan dengan daya ungkit (leverage) yang lebih besar.
Opsi adalah kontrak dimana salah satu pihak menyetujui untuk membayar sejumlah imbalan kepada pihak yang lainnya untuk suatu "hak" (tetapi bukan kewajiban) untuk membeli sesuatu atau menjual sesuatu kepada pihak yang lainnya; misalnya saja ada seseorang yang khawatir bahwa harga dari stok XXX akan turun sebelum ia sempat menjualnya, maka ia membayar imbalan kepada seseorang lainnya (ini disebut "penjual" opsi jual /put option) yang menyetujui untuk membeli stok daripadanya dengan harga yang ditentukan di depan (strike price). Pembeli menggunakan opsi ini untuk mengelola risiko turunnya nilai jual dari stok XXX yang dimilikinya, dilain sisi si pembeli opsi mungkin saja menggunakan transaksi opsi tersebut untuk memperoleh imbalan jasa dan mungkin telah memiliki suatu gambaran bahwa nilai jual XXX tersebut tidak akan turun.
Dari pengertian-pengertian diatas mengenai option di atas dapat dilihat beberapa point penting yang menggambarkan transaksi option yaitu :
1)      Option memberi pemegangnya hak bukan kewajiban untuk membeli atau menjual sesuatu. Berbeda dengan jenis transaksi jual beli yang sudah dikenal selama ini yang mengikat masing-masing pihak dengan satu kewajiban untuk membayar atau memberikan satu barang tertentu yang diperjualbelikan maka option memmberi pemegangnya hak bukan kewajiban untuk menjual atau membeli satu barang yang diperjanjikan. Pemegang option tidak bisa dipaksa untuk membeli atau menjual satu barang yang diperjanjikan tersebut.
2)       Hak untuk menjual atau membeli suatu barang tersebut hanya bisa dilaksanakan kepada waktu tertentu di masa yang akan datang atau sebelumnya. Hal ini tergantung dari jenis option yang dipegang ada option yang mengatur bahwa hak untuk membeli atau menjual satu barang bisa dilaksanakan pada saat waktu tertentu di masa yang akan datang tidak dapat dilaksanakan sebelum waktu yang ditentukan tersebut, adapula jenis option yang hak untuk membeli atau menjualnya dapat dilaksanakan sebelumnya.
3)      Apabila pemegang option melaksanakan haknya untuk membeli atau menjual satu barang tertentu maka harga barang yang dibeli atau dijual tersebut sudah ditentukan sebelumnya (biasanya ditentukan pada saat transaksi option dilakukan) tidak peduli berapa harga pasar barang tersebut saat pelaksanaan hak. Jadi harga yang dipakai saat pelaksanaan hak sudah ditentukan sebelumnya dan bukan harga pasar barang tersebut saat itu.
Dalam pasar valuta asing transaksi option valuta asing dapat di artikan sebagai satu instrumen keuangan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli atau menjual satu mata uang tertentu dalam jumlah tertentu pada saat waktu tertentu dimasa yang akan datang dan atau sebelumnya dengan kurs yang sudah ditentukan sebelumnya (biasanya sudah ditentukan saat transaksi dilakukan).

2.2 Sejarah Option / Opsi
Sejarah option di industri keuangan modern dimulai pada awal tahun 1900-an dimana sekelompok perusahaan mendirikan asosiasi bernama “The Put And Call Broker And Dealers Assosiation” berusaha menciptakan satu pasar untuk transaksi option. Jika ada pihak yang membutuhkan option maka asosiasi ini berusaha untuk mencari pihak yang mau menerbitkan option yang di inginkan dan apabila tidak ada yang mau menerbitkan maka asosiasi ini yang akan menerbitkan option yang dimaksud.
Pada tahun 1973 perkembangan option mengalami peningkatan yang cukup besar. Hal ini di karenakan bursa tertua dan terbesar di dunia untuk transaksi futures yaitu The Chicago Board of Trade membentuk satu bursa khusus yang memperdagangkan option. Saat itu option yang diperdagangkan adalah option untuk saham. Bursa tersebut dinamakan The Chicago Board Exchange (CBOE).
The Chicago Board Exchange (CBOE) kemudian menjadi salah satu pusat perdagangan option. The Chicago Board Exchange (CBOE) melakukan standarisasi semua kontrak option yang diperdagangkan dibursa tersebut. Untuk menjaga kredibilitas pihak yang melakukan transaksi maka bursa ini mendirikan Clearing House yang menjamin pembeli option bahwa penerbit option akan memenuhi kewajiban yang tertera pada kontrak option.
Sejak itulah transaksi option berkembang pesat. Beberapa bursa besar di dunia mulai memperdagangkan berbagai macam option sehingga produk option berkembang seperti sekarang ini.
Adapun Currency Option pertama kali diperdagangkan di Montreal Exchange (ME) pada bulan November 1982. Bursa tersebut memperdagangkan kontrak option untuk mata uang Dollar Kanada (CAD). Sukses perdagangan Currency Option yang terjadi di Montreal Exchange di ikuti oleh beberapa bursa terkemuka dunia lainnya seperti The European Option Exchange (EOE) yang memperkenalkan perdagangan kontrak option untuk mata uang Guilder Belanda (NLG) mengikuti sukses peluncuran Currency Option yang dilakukan oleh Monreal Exchange (ME)

2.3 Jenis-jenis Option / Opsi
Terdapat beberapa kategori untuk membedakan jenis option yang ada saat ini. Apabila dilihat dari jenis hak yang dimiliki oleh pemegang option maka option dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1.                  Call Option yang memberikan hak membeli sesuatu kepada pemegangnya.
Opsi beli, atau yang lebih dikenal dengan istilah call option, adalah suatu hak untuk membeli sebuah asset pada harga kesepakatan (strike price) dan dalam jangka waktu tertentu yang disepakati—baik pada akhir masa jatuh tempo ataupun di antara tenggang waktu masa sebelum jatuh tempo. Pada opsi beli ini terdapat 2 pihak yang disebut :
v  Pembeli opsi beli atau biasa disebut call option buyer atau juga long call
v  Penjual opsi beli atau biasa juga disebut call option seller atau juga short call
2.                  Put Option yang memberikan hak menjual sesuatu kepada pemegangnya.
Opsi jual, atau yang lebih dikenal dengan istilah put option, adalah suatu hak untuk menjual sebuah asset pada harga kesepakatan (strike price) dan dalam jangka waktu tertentu yang disepakati—baik pada akhir masa jatuh tempo ataupun di antara tenggang waktu masa sebelum jatuh tempo. Pada opsi jual ini juga terdapat 2 pihak yang disebut :
v  Pembeli opsi jual atau biasa disebut put option buyer atau juga long put
v  Penjual opsi jual atau biasa juga disebut put option seller atau juga short put
Instrumen ini disebut opsi oleh karena perjanjian ini memberikan "hak" kepada pemegang opsi untuk menentukan apakah akan melaksanakan atau tidak (atau biasa disebut exercise) opsi yang dipegangnya, yaitu hak membeli (pada opsi beli) atau hak menjual (pada opsi jual)dan pihak yang menjual opsi atau yang biasa disebut "penerbit opsi" "wajib" untuk memenuhi hak opsi dari pemegang opsi tersebut sesuai dengan ketentuan yang disepakati.
    Pada dasarnya jenis opsi terdiri sebagai berikut :
     Opsi yang diperdagangkan di bursa atau biasa juga disebut listed options adalah merupakan suatu bentuk perdagangan derivatif. Opsi yang diperdagangkan di bursa ini memiliki suatu kontrak yang baku dan penyelesaiannya adalah melalui lembaga kliring dimana kepatuhan pelaksanaan kontrak dijamin oleh bursa. Oleh karena kontrak yang digunakan adalah baku maka harga yang akurat dari suatu opsi seringkali dapat diketahui.
Opsi yang diperdagangkan di bursa ini meliputi:
1.Opsi saham,
2.Opsi komoditi
3.Opsi obligasi dan opsi suku bunga lainnya
4.Opsi indeks saham
5.Opsi kontrak berjangka
     Over-the-counter, atau opsi OTC adalah opsi yang diperdagangkan antara dua pihak yanpa didaftarkan di bursa. Opsi OTC ini tidak terlarang dan bentuknya disesuaikan dengan kebutuhan bisnis antara dua pihak yang terlibat tersebut.
Pada umumnya, terdapat sekurangnya satu pihak yang merupakan pemodal yang kuat. Opsi yang seringkali diperdagangkan pada perdagangan diluar bursa (OTC) ini adalah:
1.Opsi suku bunga
2.Opsi valuta asing
3.Opsi swap atau biasa disebut swaptions
Apabila dilihat dari waktu untuk melaksanakan hak tersebut maka option pada dasarnya dibagi dua golongan besar yaitu :
Ø European Type Option yaitu option yang hanya dapat dilaksanakan pada satu tanggal yang sudah ditentukan. Tanggal tersebut biasa disebut Exercise Date.
Ø American Type Option yaitu option yang dapat dilaksanakan pada satu tanggal yang sudah ditentukan atau sebelumnya. Sehingga waktu pelaksanaan hak American Type Option adalah sejak tanggal kontrak option ditanda tangani sampai dengan Exercise Date.

2.4  Strategi Perdagangan Opsi
     Investor dapat menggunakan opsi untuk melindungi portofolio terhadap risiko penurunan harga pasar (hedging), dan untuk melakukan spekulasi terhadap pergerakan harga saham (speculation). Investor yang mempunyai ekspektasi bahwa harga saham akan mengalami kenaikan, akan membeli call option dan atau menjual put option. Sebaliknya, jika investor berharap bahwa harga saham akan turun maka investor akan membeli put option dan atau menjual call option.
1.    Naked Strategy
Naked strategy merupakan strategi perdagangan opsi yang memilih satu dari empat posisi di atas, yaitu sebagai pembeli call, penjual call, pembeli put, atau penjual put option. Disebut dengan naked strategy karena strategi tersebut tidak melakukan tindakan yang berlawanan atau mengambil posisi lain yang dapat mengurangi kerugian dengan cara memiliki saham yang dijadikan patokan. Pilihan posisi yang akan diambil investor akan tergantung dari estimasi mengenai kondisi pasar di masa datang.
Perkiraan Kondisi Pasar
Strategi
Sangat baik
Membeli call option
Agak baik
Menjual call option
Agak buruk
Menjual call option
Sangat buruk
Membeli put option

2.      Hedge Strategy
Pada hedge strategy, investor selain mengambil satu posisi dalam perdagangan opsi, ia juga mengambil posisi yang lain dalam perdagangan saham yang dijadikan patokan dalam opsi tersebut. Tujuan mengurangi kerugian jika terjadi pergerakan harga tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dua jenis hedge strategy yang umum dikenal :
a.         Covered call writing strategy
Strategi ini dimaksudkan untuk melindungi portofolio yang dimilki terhadap penurunan harga saham dengan cara menjual call option terhadap saham yang telah dimiliki dalam prtofolio (investor menjual call option dan memiliki saham yang dijadikan patokan secara fisik).
Jika harga saham mengalami penurunan, maka investor akan mengalami kerugian (pada posisi pemilikan saham), tetapi ia masih mempunyai kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari investasi kembali pendapatan yang diperoleh dari penjualan call option.
Contoh : Investor A mempunyai saham XYZ sebanyak 100 lembar, dan harga saham XYZ sekarang adalah Rp 1.000. Nilai total yang dimiliki A adalah Rp 100.000. Misalnya, pada saat itu call option untuk 100 lembar saham XYZ pada strike price sebesar Rp 1.000 dapat dijual pada harga Rp 5.000
v Jika kemudian si A memutuskan untuk tetap memiliki 100 lembar saham XYZ dan menjual satu call option, maka keuntungan (kerugian) dari strategy tersebut akan dipengaruhi oleh harga saham XYZ pada saat expiration date.
v Pada saat expiration date, salah satu skenario berikut bisa terjadi :
a)      Jika harga saham XYZ per lembar lebih besar dari Rp 1.000, maka pembeli call option akan melaksanakan opsi tersebut dan membayar pada penjual opsi sebesar Rp 5.000. Sebanyak 100 lembar saham XYZ yang dimiliki A akan dibeli oleh pembeli opsi dengan harga Rp 100.000, sehingga A akan memperoleh uang sebesar Rp 105.000. Pada kenyataannya, A bisa memperoleh pendapatan yang lebih besar dari Rp 105.000, karena A mempunyai kesempatan untuk menginvestasikan kembali uang Rp 5.000 yang di dapat dari hasil penjualan opsi, sehingga keuntungan minimum yang diperoleh A ketika harga saham XYZ per lembar lebih besar dari Rp 1.000 adalah sebesar Rp 5.000 (Rp 105.000 – Rp 100.000).
b)      Jika harga saham XYZ sama dengan strike price (Rp 1.000), maka pembeli call option tidak akan melaksanakan opsinya, maka total nilai porotfolio yang dimiliki A adalah Rp 105.000, yaitu 100 lembar saham XYZ senilai Rp 100.000 dan uang sebesar Rp 5.000 yang merupakan hasil penjualan opsi.
c)      Jika harga saham XYZ kurang dari Rp 1.000 tapi lebih besar dari Rp 950 dan pembeli opsi tidak melaksanakan opsinya, maka A akan memperoleh keuntungan tapi jumlahnya kurang dari Rp 5.000. Misalnya harga saham XYZ per lembar pada saat expiration date adalah Rp 960, maka 100 saham XYZ yang dimiliki A nilainya turun menjadi Rp 96.000. Sedangkan dari penjual opsi, A akan memperoleh keuntungan sebesar Rp 5.000. Dengan demikian, nilai prtofolio yang dimiliki A adalah Rp 101.000 atau profitnya sebesar Rp 1.000.
d)     Jika harga per lembar saham XYZ sama dengan Rp 950, dan pembeli opsi tidak melaksanakan opsinya, maka A tidak mendapat profit maupun rugi alias impas, karena nilai portofolio yang dimilki tetap Rp 100.000. Seratus lembar saham XYZ yang dimiliki A pada saat expiration date hanya bernilai Rp 95.000 ditambah dengan Rp 5.000 maka nilainya adalah Rp 100.000 atau sama dengan nilai portofolio sebelumnya.
e)      Misalnya harga saham XYZ kurang dari Rp 950 dan pembeli opsi tidak melaksanakan opsinya, maka A akan mengalamai kerugian. Misalnya harga saham XYZ pada saat expiration date adalah Rp 900 maka nilai portofolio A hanya akan bernilai Rp 95.000 (100 lembar saham XYZ dengan harga Rp 900/ lembar ditambah dengan Rp 5.000), sehingga A akan mengalami kerugian sebesar Rp 5.000 (Rp 100.000 – Rp 95.000). Kondisi paling buruk yang bisa dihadapi oleh A adalah ketika harga saham XYZ jatuh mencapai titik nol, dimana A akan mengalami kerugian sebesar Rp 95.000 (Rp 100.000 – Rp 5.000).
b.      Protective Put Buying Strategy
        Stategi ini dilakukan oleh investor yang ingin melindungi portofolio yang dimiliki terhadap risiko penurunan nilai pasar dengan cara membeli put option terhadap saham yang ada dalam portofolio tersebut (investor membeli put option dan memiliki saham yang dijadikan patokan).
Contoh : Investor Z mempunyai saham XYZ sebanyak 100 lembar dan harga saham XYZ sekarang adalah Rp 1.000. Nilai total portofolio yang dimiliki Z adalah Rp 100.000. Pada saat itu put option untuk 100 lembar saham XYZ pada stirke price sebesar Rp 1.000 dapat dijual pada harga Rp 5.000 pada saat evpiration date.
 Keuntungan (kerugian) yang bisa diperoleh Z adalah:
a)      Jika harga saham XYZ per lembar lebih besar dari Rp 1.050, maka Z tidak akan melaksanakan opsinya, sehingga akan memperoleh keuntungan dari strategi protective put buying yang dilakukannya. Sebagai contoh harga saham XYZ di pasar ternyata Rp 1.100 maka nilai pasar saham yang dimiliki adalah Rp 110.000, sehingga keuntungan yang diperoleh Z adalah selisih nilai pasar saham yang dimiliki pada expiration date dengan sebelumnya, dikurangi harga opsi yang dibayar atau sebesar Rp 5.000 (Rp 110.000 – Rp 100.000 – Rp 5.000).
b)      Jika harga saham XYZ sama dengan Rp 1.050, maka Z tidak memperoleh keuntungan ataupun kerugian.
c)      Z akan mengalami kerugian jika saham XYZ kurang dari Rp 1.050, tetapi lebih besar dari Rp 1.000. Sebagai contoh harga saham XYZ pada saat expiration date adalah Rp 1.020 maka Z akan mengalami kerugian sebesar Rp 3.000, karena capital gain dari kepemilikan saham sebesar Rp 2.000, lebih kecil dari biaya pembelian put option (Rp 5.000)
d)     Jika harga saham XYZ dibawah Rp 1.000, maka dapat dipastikan investor akan melaksanakan opsinya, sehingga tetap memperoleh Rp 100/ lembar untuk 100 lembar saham atau nilainya etap Rp 100.000. Kerugian yang diderita Z adalah sebesar biaya yang telah dikeluarkan untuk membeli put option tersebut, yaitu sebesar Rp 5.000.
c.         Straddle Strategy
Straddle strategy dilakukan dengan cara membeli atau menjual, baik berupa call option maupun put option yang mempunyai saham patokan, expiration date dan strike price yang sama. Strategi ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1.      Strategi long straddle.
Investor akan membeli put dan call option. Strategi long straddle akan memberikan keuntungan jika terjadi pergerkan harga saham yang memadai, baik untuk kenaikan harga maupun penurunan harga.
Contoh : investor tersebut dapat menerapkan long strategy dengan cara membeli call dan put option terhadap saham XYZ, dan kedua opsi terebut mempunyai expiration date dan strike price yang sama.
Misalnya kedua opsi tersebut mempunyai strike price sebesar Rp 1.000 dan expiration date-nya satu bulan.
Kedua opsi tersebut pada saat dibeli diasumsikan sedang berada pada posisi at the money (harga saham sekarang sama dengan strike price). Sedangkan harga call dan put option tersebut adalah Rp 50 dan Rp 25.
2.      Strategi short straddle.
Investor menjual kedua opsi tersebut (put dan call option). Strategi ini dilakukan oleh investor yang mempunyai estimasi bahwa pergerakan harga saham (bukan arah pergerakannya) tidak terlalu besar atau harga saham relatif tidak berubah. Dengan menggunakan contoh yang sama seperti strategi long straddle, X mempunyai estimasi bahwa harga saham XYZ akan mengalami pergerakan tetapi tidak akan mencapai harga di atas Rp 1.075 atau dibawah Rp 925.
Jika estimasi X benar, maka X akan memperoleh keuntungan sebesar harga kedua opsi tersebut yaitu Rp 75. Jika harga saham tidak seperti yang diestimasikan maka X akan memperoleh keuntungan kurang dari Rp 75, bahkan X akan mengalami kerugian jika pergerakan harga saham XYZ ternyata cukup besar.
d.        Strategi Kombinasi
Strategi kombinasi sama seperti strategi straddle, yaitu mengkombinasikan call dan put option dengan patokan saham yang sama, tetapi strike price dan/atau expiration date masing-masing opsi tersebut berbeda. Strategi kombinasi juga bisa dilakukan dengan cara membeli (long position) atau menjual (short position) kedua jenis opsi (call dan put) secara bersama-sama.
e.         Spread Strategy
Pada strategi spread, investor membeli satu seri dalam suatu jenis option dan secara simultan menjual seri lain dalam kelas option yang sama. Opsi dikatakan dalam satu kelas jika sekelompok opsi (put atau call) mempunyai patokan saham yang sama. Strategi spread dapat digunakan oleh investor dengan berbagai variasi, antara lain spread horisontal (spread waktu), spread vertikal (spread harga), bull spread dan bearish spread.

2.5 Nilai Option / Opsi
          Option merupakan bagian dari satu instrumen keuangan yang disebut Derivatives. Dimana Derivatives itu sendiri dapat didefinisikan sebagai satu instrumen keuangan yang nilainya tergantung pada instrumen lain yang mendasarinya. Sebagai salah satu bagian dari instrumen Derivative maka nilai sebuah produk option bergantung dari nilai instrumen atau produk lain yang mendasari option tersebut. Misalnya option untuk suatu saham nilainya tergantung dari nilai saham tersebut, option untuk suatu currency tertentu maka nilai optiom tergantung pada nilai dari currency tersebut.
    Nilai Option Pada Saat Jatuh Tempo
Dari pengertian diatas dapat kita lihat bahwa untuk melihat apakah satu option mempunyai nilai atau tidak pada tanggal jatuh temponya dapat kita lakukan dengan membandingkan antara kurs valuta asing dipasar valuta asing pada tanggal jatuh tempo tersebut dengan exercise price dalam kontral option tersebut. Dengan membandingkan kedua komponen tersebut akan dapat dilihat apakah lebih baik option tersebut di exercise atau tidak. Apabila lebih menguntungkan option tersebut di exercise daripada tidak maka option tersebut mempunyai sebuah nilai tertentu. Sebaliknya apabila dipandang lebih baik tidak melakukan exercise option maka option tersebut tidak bernilai atau nilainya nol.
    Nilai Option Call Bagi Pembeli/Pemegang Option Call
Option call adalah hak untuk membeli. Dengan memegang atau membeli satu kontrak option maka seseorang mempunyai hak untuk membeli. Secara logika orang awam hak ini akan dipergunakan apabila di pandang menguntungkan. Apabila dengan mempergunakan hak untuk membeli tersebut seseorang dapat membeli sesuatu dengan harga yang lebih murah atau lebih rendah daripada dia tidak mempunyai hak tersebut.
Secara umum nilai option call bagi pemegangnya pada saat exercise date dengan asumsi bahwa tidak ada biaya apapun untuk mendapatkan option tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :
         Option call mempunyai nilai pada saat exercise date apabila kurs pasar valuta asing saat itu lebih tinggi dari exercise price/strike price option tersebut.
         Nilai option pada saat tersebut adalah selisih antara kurs pasar valuta asing saat itu dengan exercise price.
         Apabila kurs valuta asing saat itu lebih rendah dari exercise price option tersebut maka option tersebut bernilai nol.
Nilai option call tersebut apabila dinyatakan dalam persamaan matematika adalah sebagai berikut :
Nilai option call bagi pemegangnya = Max (kurs pasar – exercise price, 0)
Yang artinya nilai maksimum dari kurs pasar dikurangi exercise price atau nol. Jika kurs pasar dikurangi exercise price lebih besar dari nol maka yang dipakai adalah kurs pasar dikurang exercise price. Jika kurs pasar dikurang exercise price lebih kecil dari nol maka yang dipakai adalah nilai nol. Nilai nol ini merupakan simbol bahwa option call tidak merugikan pemegangnya, apabila option tersebut didapat tanpa mengeluarkan biaya apapun (gratis) sehingga option tidak bisa bernilai negatif.
    Nilai Option Call Bagi Penerbit/Penjual Option Call
Apabila satu pihak menerbitkan option call berarti dia telah memberikan satu hak pada pihak lain yang memegang option tersebut. Karena option yang diterbitkan adalah option call maka hak yang diberikan adalah hak untuk membeli sesuatu dengan harga yang telah ditetapkan pada saat yang sudah ditetapkan pula. Apabila saatnya tiba maka pemegang option call dapat melakukan exercise terhadap option call yang dimilikinya kepada penerbit option call tersebut. Di sisi lainn apabila saatnya tiba maka penerbit option call dapat di datangi oleh pemegang option call yang akan melakukan exercise terhadap option call yang dimilikinya kepda penerbit option call tersebut, sehingga pada saat exercise date terdapat kemungkinan bagi penerbit option call untuk mempunyai kewajiban menjual sesuatu kepada pemegang option call apabila pemegang option call tersebut melakukan exercise.
Nilai option call apabila dinyatakan dalam persamaan matematika adalah sebagai berikut :
Nilai option call bagi penerbitnya = - {Max (kurs pasar – exercise price, 0)}
Atau
Nilai option call bagi penerbitnya = Min (exercise price – kurs pasar, 0)

Yang artinya nilai minimum dario exercise price dikurangi kurs pasar atu nol. Jika exercise price dikurang kurs pasar lebih besar dari nol maka yang dipakai adalah nol karena pemegang option call tidak melakukan exercise terhadap option call yang dipegangnya sehingga tidak ada kerugian yang ditanggung oleh penerbit dan penerbit tidak memperoleh apapun karena di asumsikan bahwa penerbit dalam menerbitkan option call tidak memperoleh apapun. Jika exercise price dikurang kurs pasar lebih kecil dari nol maka yang dipakai adalah exercise price dikurangi kurs pasar yang tentu saja bernilai negatif. Nilai negatif tersebut ini merupakan simbol kerugian yang diderita penerbit option call karena exercise yang dilakukan oleh pemegang option call yang dia terbitkan.

    Nilai Option Put Bagi Pembeli/Pemegang Option Put
Option put adalah hak untuk menjual. Dengan memegang atau membeli satu kontrak option maka seseorang mempunyai hak untuk menjual. Hak untuk menjual ini dipandang menguntungkan apabila dengan mempergunakan hak untuk menjual tersebut seseorang dapat menjual sesuatu dengan harga yang lebih mahal atau lebih tinggi daripada dia tidak mempunyai hak tersebut. Apabila ternyata tanpa option tersebut seseorang yang memegang option put dapat menjual sesuatu dengan lebih mahal dibandingkan apabila dia melakukan exercise terhadap option tersebut maka option tersebut tidak ada artinya atau tidak ada nilainya karena tanpa mempunyai option pun dia dapat menjual barang lebih mahal.
Nilai option put apabila dinyatakan dalam persamaan matematika adalah sebagai berikut :
Nilai option put bagi pemegang = Max (exercise price – kurs pasar, 0)
Yang artinya nilai maksimum dari exercise price dikurangi kurs pasar atau nol. Jika exercise price dikurangi kurs pasar lebih besar dari nol maka yang dipakai adalah exercise price dikurangi kurs pasar. Jika exercise price dikurangi kurs pasar lebih kecil dari nol maka yang dipakai adalah nol. Nilai nol ini merupakan simbol bahwa option put tidak merugikan pemegangnya apabila option tersebut di dapat tanpa mengeluarkan biaya apapun (gratis) sehingga option yidak bisa bernilai negatif.
    Nilai Option Put Bagi Penerbit /Penjual Option Put
Apabila satu pihak menerbitkan option put berarti dia telah memberikan satu hak pada pihak lain yang memegang option tersebut. Karena option yang diterbitkan adalah option put maka hak yang diberikan adalah hak untuk menjual sesuatu dengan harga yang telah ditetapkan pada saat yang sudah ditetapkan pula. Apabila saatnya tiba maka pemegang option put dapat melakukan exercise terhadap option put yang dimilikinya kepada penerbit option put tersebut. Di sisi lain apabila saatnya tiba maka penerbit option put dapat di datangi oleh pemegang option put yang akan melakukan exercise terhadap option put yang dimilikinya kepada penerbit option put tersebut, sehingga pada saat exercise date terdapat kemungkinan bagi penerbit option put untuk mempunyai kewajiban membeli sesuatu dari pemegang option put apabila pemegang option put tersebut melakukan exercise.
Nilai option put apabila dinyatakan dalam persamaan matematika adalah sebagai berikut :
Nilai option put bagi penerbitnya = - {Max (exercise price – kurs pasar, 0)}
Atau
Nilai option put bagi penerbitnya = Min (kurs pasar - exercise price, 0)
Yang artinya nilai minimum dari kurs pasar dikurangi exercise price atu nol. Jika kurs pasar dikurang exercise price lebih besar dari nol maka yang dipakai adalah nol karena pemegang option put tidak melakukan exercise terhadap option put yang dipegangnya sehingga tidak ada kerugian yang ditanggung oleh penerbit dan penerbit tidak memperoleh apapun karena di asumsikan bahwa penerbit dalam menerbitkan option put tidak memperoleh apapun. Jika kurs pasar dikurang exercise price lebih kecil dari nol maka yang dipakai adalah kurs pasar dikurangi exercise price yang tentu saja bernilai negatif. Nilai negatif tersebut ini merupakan simbol kerugian yang diderita penerbit option put karena exercise yang dilakukan oleh pemegang option put yang dia terbitkan.

2.6 Nilai Instrinsik Premi Waktu
Nilai intrinsik sebuah opsi adalah nilai ekonomis jika opsi tersebut dilaksanakan. Jika tidak ada nilai ekonomis yang positif dari suatu opsi maka nilai intrinsik opsi tersebut adalah nol. Jadi, call option akan mempunyai nilai intrinsik yang positif jika harga saham lebih besar dari strike price.
Besarnya nilai intrinsik tergantung dari selisih antara harga saham yang sebenarnya dan harga strike price.Tetapi, jika ternyata harga strike price lebih besar dari harga saham, maka nilai intrinsik dari call option adalah nol.
Contoh: sebuah call option dengan strike price sebesar Rp950 dan harga saham saat ini Rp1.000, maka nilai intrinsik dari opsi tersebut adalah Rp50.

Investor yang membeli opsi tersebut akan melaksanakan opsinya, yaitu membeli saham dengan harga Rp950 dan kemudian ia dapat menjual saham tersebut di pasar dengan harga Rp1.000. Ketika sebuah opsi mempunyai nilai intrinsik yang positif maka opsi itu dikatakan in the money.
Jika strike price suatu call option lebih besar dari harga saham maka opsi dikatakan out of the money. Bila strike price besarnya sama dengan harga saham maka opsi itu dikatakan at the money. Opsi yang berada pada posisi baik at the money maupun out of the money akan mempunyai nilai intrinsik sebesar nol karena kedua posisi tersebut tidak memberikan keuntungan kepada pembeli opsi jika opsi tersebut dilaksanakan.
        Premi Waktu
Jumlah harga opsi yang melebihi nilai intrinsiknya disebut dengan premi waktu. Premi waktu dapat dihitung dengan:
Premi waktu = Harga opsi – Nilai intrinsik
Contoh: sebuah call option dengan strike price Rp1.000, dijual dengan harga opsi Rp125 pada saat harga saham sebesar Rp1.100. Premi waktu = Rp 125 – Rp 100 = Rp 25
      FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA OPSI
a.       Harga saham yang dijadikan patokan.
b.      Strike price yang ditetapkan.
c.       Expiration date dari opsi.
d.      Volatilitas harga saham yang diharapkan selama umur opsi.
e.       Tingkat suku bunga jangka pendek selama umur opsi.


BAB III
PENUTUP

 Kesimpulan
Hak untuk menjual atau membeli suatu barang tersebut hanya bisa dilaksanakan kepada waktu tertentu di masa yang akan datang atau sebelumnya. Hal ini tergantung dari jenis option yang dipegang ada option yang mengatur bahwa hak untuk membeli atau menjual satu barang bisa dilaksanakan pada saat waktu tertentu di masa yang akan datang tidak dapat dilaksanakan sebelum waktu yang ditentukan tersebut, adapula jenis option yang hak untuk membeli atau menjualnya dapat dilaksanakan sebelumnya.
Option memberi pemegangnya hak bukan kewajiban untuk membeli atau menjual sesuatu. Berbeda dengan jenis transaksi jual beli yang sudah dikenal selama ini yang mengikat masing-masing pihak dengan satu kewajiban untuk membayar atau memberikan satu barang tertentu yang diperjualbelikan maka option memmberi pemegangnya hak bukan kewajiban untuk menjual atau membeli satu barang yang diperjanjikan. Pemegang option tidak bisa dipaksa untuk membeli atau menjual satu barang yang diperjanjikan tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Anto,2014, opsi keuangan pasar modal : http://anthoposthink02.blogspot.co.id/2014/02/makalah-opsi-keuangan_1.html [Tersedia Online] 15 Mei 2016
Suharjana rahmat, 2013, sekuritas opsi : http://rahmatsuharjana.blogspot.co.id/2013/07/makalah-sekuritas-derivatif-opsi.html [Tersedia Online] 15 Mei 2016